Analisis Pedagogi Kristen Terhadap Perkembangan Spiritualitas Anak Pada Keluarga Broken Home
Abstrak
Keluarga merupakan unit sosial terkecil yang memberi pondasi bagi perkembangan anak, pembentukan watak dan kepribadian anak. Keluarga juga dianggap sebagai sumber pendidikan pertama dan utama bagi anak, termasuk pendidikan agama. Namun kadang kala pendidikan yang didapatkan anak dalam keluarga kurang maksimal seperti dalam keluarga yang mengalami broken home. Pendidikan agama Kristen yang kurang maksimal bagi anak dapat mempengaruhi perkembangan spiritualitas mereka, akibatnya mereka menjadi rapuh dalam menghadapi berbagai tekanan kehidupan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perkembangan spiritualitas anak pada keluarga broken home berdasarkan konsep pedagogi Kristen. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi biografi. Data diambil dengan teknik wawancara dan observasi. Individu yang menjadi subyek penelitian adalah seorang anak remaja puteri pada salah satu gereja lokal di Sulwesi Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa spiritualitas anak dalam keluarga broken home kurang mengalami perkembangan. Tekanan psikologis yang dirasakannya membuatnya meragukan keberadaan Tuhan dan kasih-Nya kepada dirinya. Hal inilah yang tampaknya mendorong anak tersebut cenderung berperilaku negatif dan menyimpang. Terhadap kondisi ini, pihak di luar keluarga seperti gereja dan pihak-pihak lainnya perlu memberi perhatian serius dengan melibatkannya dalam suatu proses pendidikan agama yang mampu membawanya merasakan keberadaan Tuhan dan kasih-Nya yang tulus dan terbatas. Proses pendidikan yang penuh empati kiranya mampu membawa anak-anak yang terluka itu dekat kepada Tuhan sehingga mengarahkannya menempuh jalan hidup yang lebih baik.
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Referensi
Aziz, M. (2015). Perilaku Sosial Anak Remaja Korban Broken Home dalam Berbagai Perspektif. Journal Al-Ijtimaiyyah, 1(1), 31–50. https://doi.org/10.22373/al-ijtimaiyyah.v1i1.252
Dewi, A. S. (2016). Kepemimpinan Ukhuwah Untuk Perempuan Berkemajuan (Studi Biografi: Kepemimpinan Ibu Elyda Djazman Dalam Pengembangan Organisasi Aisyiyah). Universitas Islam Indonesia.
Fadli, M. R. (2021). Memahami Desain Metode Penelitian Kualitatif. HUMANIKA, 21(1), 33–54. https://doi.org/10.21831/hum.v21i1.38075
Gunarsa, Y. S. D. (2004). Psikologi Praktis Anak, Remaja dan Keluarga. BPK Gunung Mulia.
Hendrawan, S. (2009). Spiritual Management. Mizan Pustaka.
Hikmah, S. (2015). Mengobati Luka Anak Korban Penceraian Melalui Pemaafan. Sawwa: Jurnal Studi Gender, 10(2), 229–246. https://doi.org/10.21580/sa.v10i2.1433
Hiryanto, H. (2017). Pedagogi, Andragogi serta Implikasinya dalam Pemberdayaan Masyarakat. Dinamika Pendidikan, 22(1), 65–71. https://journal.uny.ac.id/index.php/dinamika-pendidikan/article/view/19771
Lestari, S. (2018). Psikologi Keluarga. Prenadamedia Group.
Luma, S., Wauran, G. W., & Janis, Y. (2020). Implementasi PAK Dalam Mengatasi Perilaku Siswa “Broken Home” Di SMP Negeri 2 Manado. Tumou Tou, 7(2), 172–180. https://doi.org/10.51667/tt.v7i2.461
Luthfi, K. (2018). Masyarakat Indonesia Dan Tanggung Jawab Moralitas. Guepedia.
Minsih. (2020). Pendidikan Inklusif Sekolah Dasar. Muhammadiyah University Press.
Nuhamara, D. (2009). Pembimbing PAK. Jurnal Info Media.
Nurhayati. (2010). Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Masalah Gizi Kurang. Universitas Indonesia.
Putiray, F. (2015). Peran Pastoral Gereja terhadap Pemahaman Makna Hidup Anak Korban Broken Home [Universitas Kristen Satya Wacana]. https://repository.uksw.edu/handle/123456789/12409/
Satiadarma, M. P. (2001). Menyikapi Perselingkuhan. Pustaka Populer Obor.
Sejati, S. (2019). Perkembangan Spiritual Remaja dalam Perspektif Ahli. Jurnal Hawa: Studi Pengarus Utamaan Gender dan Anak, 1(1), 93–126. https://doi.org/10.29300/hawapsga.v1i1.2231
Silitonga, B. N. (2021). Profesi Keguruan. Yayasan Kita Menulis.
Suryani, A. J. (2016). Dari Aktivis Mahasiswa Ke Pelacur. A-Empat.
Whiryohad, W., Sitompul, P., & Widiada, G. (2021). Model Pendampingan Pastoral Bagi Remaja Yang Mengalami Broken Home Guna membangun Citra dan Konsep Diri yang Benar. Diegesis: Jurnal Teologi, 6(2), 55–71. https://doi.org/10.46933/DGS.vol6i255-71
Yuniariandini, A. (2016). Kebahagiaan Pernikahan: Pertemanan dan Komitmen. Psikovidya, 20(2), 53–58. https://psikovidya.wisnuwardhana.ac.id/index.php/psikovidya/article/view/17
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-sa4.footer##Pengguna bebas menyalin, mengubah, atau mendistribusikan ulang artikel untuk tujuan apa pun yang sah dalam media apa pun, asalkan Anda memberikan kredit yang sesuai kepada penulis asli dan Visio Dei: Jurnal Teologi Kristen sebagai penerbitnya, menautkan ke lisensi, menunjukkan jika ada perubahan, dan mendistribusikan kembali karya turunan apa pun di bawah lisensi yang sama.
Hak cipta artikel dipegang oleh masing-masing penulisnya, tanpa batasan. Lisensi non-eksklusif diberikan kepada Visio Dei: Jurnal Teologi Kristen untuk mempublikasikan artikel dan mengidentifikasi dirinya sebagai penerbit aslinya, termasuk hak komersial untuk untuk menjualnya kepada perpustakaan dan individu.
Dengan menerbitkan artikel di Visio Dei: Jurnal Teologi Kristen, penulis memberikan hak kepada pihak ketiga untuk menggunakan artikel mereka sejauh yang diberikan oleh lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International.