Membangun Jalan Tengah Di Antara Kelompok Ekstrem Sebagai Salah Satu Model Moderasi Beragama Di Indonesia

  • Jon Renis Saragih Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta, Indonesia
Kata Kunci: moderasi, ekstrem, pluralisme, partikularisme, teologi komparatif

Abstrak

Moderasi beragama berkaitan dengan jalan tengah, harmoni dan keseimbangan di antara ekstrem keagamaan yang ada. Jalan tengah yang dimaksud bukan dalam pengertian titik tengah secara matematis, namun merupakan harmoni dan keseimbangan sebagai pilihan yang terbaik. Dalam konteks Indonesia, pergumulan antara agama dan sekularisasi adalah persoalan yang perlu dijawab. Dalam konteks kemajemukan agama, pluralisme dan partikularisme seringkali berada dalam ketegangan dan saling mempersalahkan. Dalam teologi agama-agama, keimanan dan rasionalisasi seringkali menyatakan yang lain sebagai yang salah. Artikel ini akan mengkaji moderasi di antara ekstrem-ekstrem tersebut dengan penghargaan pada posisi masing-masing dan mencoba melampauinya sebagai bentuk moderasi yang kontekstual di Indonesia. Metode penelitian yang dilakukan adalah studi putaka. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh model moderasi beragama di Indonesia sesuai dengan ekstrem yang ada. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa moderasi di Indonesia bisa dilakukan dengan mengakomodasi nilai-nilai positif dari ekstrem-ekstrem tersebut. Temuan ini bisa menjawab pergumulan tentang moderasi dalam relasi agama dengan negara dan dalam relasi antar agama.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Abdullah, M. A. (2002). Studi Agama: Normativitas atau Historisitas. Pustaka Pelajar.

Adzfar, Z. (2021). Kebenaran di Era Post-Truth dan Dampaknya bagi Keilmuan Akidah. Fikrah: Jurnal Ilmu Aqidah dan Studi Keagamaan, Vol. 9(2), 165–182. https://doi.org/10.21043/fikrah.v8i1.12596

Akhmadi, A. (2019). Moderasi Beragama dalam Keragaman Indonesia. Jurnal Diklat Keagamaan, 13(2), 45–55. https://bdksurabaya.e-journal.id/bdksurabaya/article/view/82

Amal, M. K., & Saat, N. (2022). TOLERANCE WITHOUT LIBERALISM. Epistemé: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman, 16(02), 189–211. https://doi.org/10.21274/epis.2021.16.02.189-211

Anjaya, C. E., & Arifianto, Y. A. (2021). Mengembangkan Misi Gereja dalam Bingkai Moderasi Beragama. THRONOS: Jurnal Teologi Kristen, 3(1), 1–10. https://doi.org/10.55884/thron.v3i1.27

AVCI, B. (2018). Comparative Theology: An Alternative to Religious Studies or Theology of Religions? Religions, 9(83), 1–9. https://doi.org/10.3390/rel9030083

Bagir, Z. A., Mubarok, H., Rafsadi, I., & Mulyartono, S. (2021). Kerangka Hukum dan Kelembagaan Tata Kelola Kehidupan Keagamaan di Indonesia. Pusad Paramadina.

Casram. (2016). Membangun Sikap Toleransi Beragama dalam Masyarakat Plural. Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya, 1(2), 187–198. https://doi.org/10.15575/jw.v1i2.588

Clooney, F. X. (2010). Comparative Theology: Deep Learning across Religious Borders. Wiley-Blackwell.

David, T. W. R. (1990). The Book Off Kinderd Saying (Samyuta Nikaya) Vol.V. Pali Text Society.

Elliarso, R. A. (2016). Bukan Jalan Buntu, Melainkan Setapak Terjal: Sebuah Apresiasi Kritis terhadap Sumbangsih Teori Kultural-Linguistik Lindbeck bagi Penumbuhkembangan Dialog Antaragama yang Autentik. GEMA TEOLOGIKA, 1(1), 97–114. https://doi.org/10.21460/gema.2016.11.213

Firmansyah, Faizi, M., & Rahman, A. (2022). Perkembangan Eksklusivisme dan Liberalisme dalam Sosio- Teologi di Indonesia. Journal of Islamic Thought and Philosophy, Vol. 1(1), 95–121. https://doi.org/10.15642/jitp.2022.1.01

Frankfurter, D. (2018). Christianizing Egypt: Syncretism and Local Worlds in Late Antiquity. Princeton University Press.

Fredericks, J. (2004). Buddhists and Christians: Through Comparative Theology to Solidarity. Orbis Books.

Ichwan, M. N. (2013). Manusiawi, Adil, dan Beradab: Menuju Tadbir Humanistik Atas Keragaman Agama”, dalam , Editor: In M. N. Ichwan & A. Muttaqin (Ed.), Islam, Agama-Agama, dan Nilai Kemanusiaan: Festschrift Untuk M. Amin Abdullah (hal. 221–246). CISForm.

Januri, T. S. (2023). Tipologi Tripolar Sebagai Resolusi Konflik Keagamaan Di Indonesia. Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan, Vol. 20(1), 11–20. https://doi.org/10.46781/al-mutharahah. V20i1.462

Khumaidi, M. A. (2021). Agama dalam Negara antara Teokrasi, Sekuler, dan Tamyiz. Jurnal Iman dan Spiritualitas, 1(4), 553–556. https://doi.org/10.15575/jis.v1i4.15044

Madiyono, M., & Haq, M. Z. (2023). Integritas Terbuka sebagai Pendekatan Baru Dialog Antariman dalam Penguatan Moderasi Beragama. Integritas Terbuka: Peace and Interfaith Studies, 2(1), 1–16. https://doi.org/10.59029/int.v2i1.11

Menchik, J. (2016). Islam and Democracy in Indonesia: Tolerance Without Liberalism. Cambridge University Press.

Moyaert, M. (2011). Fragile Identities: Towards a Theology of Interreligious Hospitality. Rodopi.

Moyaert, M. (2015). Theology Today: Comparative Theology as a Catholic Theological Approach. Theological Studies, 76(1), 43–64. https://doi.org/10.1177/0040563914565298

Moyaert, M. (2019). Interreligious Learning, Ricoeur, and the Problem of Testimonial and Hermeneutical Injustice. Journal of Nationalism, Memory & Language Politics, 13(2), 205–223. https://doi.org/10.2478/jnmlp-2019-0014

Qustulani, M., Irfani, F., Fariduddin, E. I., & Suhendra, A. (2019). Moderasi Beragama: Jihad Ulama Menyematkan Umat dan Negeri dari Bahaya Hoax. PSP Nusantara Tangerang.

Rosyidin, M. A. (2023). Liberalisme Dan Konservatifisme Dalam Kajian Islam Indonesia. Mukaddimah: Jurnal Studi Islam, Vol. 8(1), 21–48. https://doi.org/10.14421/mjsi.v8i1

Sadzali, A. (2020). Hubungan Agama dan Negara di Indonesia: Polemik dan Implikasinya dalam Pembentukan dan Perubahan Konstitusi. Undang: Jurnal Hukum, 3(2), 341–375. https://doi.org/10.22437/ujh.3.2.341-375

Samosir, L., & Haq, M. Z. (2022). Fratelli Tutti: Brotherhood Without Boundaries. Jurnal Iman dan Spiritualitas, 2(2), 267–270. https://doi.org/10.15575/jis.v2i2.17936

Sila, M. A. (2017). Kerukunan Umat Beragama di Indonesia: Mengelola Keragaman dari Dalam. In I. Ali-Fauzi, Z. A. Bagir, & I. Rafsadi (Ed.), Kebebasan, Toleransi dan Terorisme: Riset dan Kebijakan Agama di Indonesia (hal. 117–158). Pusat Studi Agama dan Demokrasi Yayasan Paramadina.

Singgih, E. G. (2000). Berteologi Dalam Konteks (Jakarta: BPK Gunung Mulia & Yogyakarta: Kanisius, 2000. Kanisius & BPK Gunung Mulia.

Singgih, E. G. (2009). Menguak Isolasi, Menjalin Relasi: Teologi Kristen dan Tantangan Dunia Postmodern. BPK Gunung Mulia.

Starkloff, C. F. (2002). A Theology of the In-Between: The Value of Syncretic Process. Marquette University Press.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.

Suhardana, K. M. (2006). Pengantar Etika dan Moralitas Hindu: Bahan Kajian Untuk Memperbaiki Tingkah Laku. Paramita.

Syamsi, B. (2014). Perbedaan Corak Pemahaman Agama Antara Fundamentalisme dan Liberalisme serta Dampaknya Bagi Timbulnya Konflik Keagamaan. Al-Tahrir: Jurnal Pemikiran Islam, 14(1), 73–92. https://doi.org/10.21154/al-tahrir.v14i1.120

Tanuwibowo, B. S. (2022). Moderasi Beragama Dan Hidup Bersama Dalam Keberagaman: Perspektif Holistik Agama Khonghucu. Jurnal Masyarakat dan Budaya, Vol. 24(3), 401–412. https://doi.org/doi.org/10.55981/jmb.1822

Tim Penyusun Kementerian Agama RI. (2019). Moderasi Beragama. Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI.

Walean, J. (2022). Agama dan Teologi Kristen di Era Post-Truth dan Disrupsi: Sebuah Kritik Sosiologis. THRONOS: Jurnal Teologi Kristen, 3(2), 59–70.

Wibowo, E. K. (2021). Relevansi Pendekatan Kultural Linguistik Dengan Pluralitas Agama di Indonesia. Mitra Sriwijaya: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen, 2(1), 73–85. https://doi.org/10.46974/ms.v2i1.3

Wibowo, S. (2015). Platon: Xarmides - Tentang Keugaharian. Kanisius.

Yulanda, A. (2019). Epistemologi Keilmuan Integratif-Interkonektif M. Amin Abdullah dan Implementasinya dalam Keilmuan Islam. Tajdid, Jurnal Ilmu Ushuluddin, Vol. 18(1), 79–104. https://doi.org/https://doi.org/10.30631/tjd.v18i1

Diterbitkan
2023-12-18
##submission.howToCite##
Saragih, J. R. (2023). Membangun Jalan Tengah Di Antara Kelompok Ekstrem Sebagai Salah Satu Model Moderasi Beragama Di Indonesia . VISIO DEI: JURNAL TEOLOGI KRISTEN, 5(2), 168-181. https://doi.org/10.35909/visiodei.v5i2.456
Bagian
Artikel